“Kesuksesan merupakan realisasi progresif terhadap sebuah tujuan yang berharga.”
Earl Nightingale
“Rancanglah masa depan, karena di situlah engkau akan menghabiskan sisa hidupmu.”
Mark Twain
Bila Anda memiliki uang yang cukup dan ingin memiliki rumah idaman, apa yang Anda akan lakukan ? Bila uang bukan persoalan, mungkin Anda menginginkan rumah yang dirancang dengan baik oleh arsitek. Pondasinya mesti kuat, tata udara dan cahaya yang baik, ruangan yang besar, mudah perawatannya dan lain-lain. Untuk mendapatkan rumah idaman Anda, perlu dirancang dengan baik. Atau kalau pun Anda ingin membeli rumah yang siap huni, Anda telah memiliki kriteria-kriteria rumah yang diinginkan.
Kalau ada yang bertanya kepada Anda “ Mana yang lebih berharga rumah atau hidup Anda ?” Tentunya Anda akan menjawab hidup Anda. Bila rumah saja, Anda rancang dengan baik atau dipersiapkan dengan kriteria-kriteria terbaik tentunya hidup Anda yang lebih berharga dari rumah sebaiknya dirancang atau dipersiapkan dengan lebih baik, bukan ?
Selama belasan tahun bekerja mengelola SDM di beberapa perusahaan, saya selalu menemukan banyak karyawan yang tidak merancang atau mempersiapkan pencapaian tertentu dalam bekerja dengan baik. Sebagian mereka bekerja mengikuti rutinitas dan menganggap karir adalah tanggung jawab atasan atau perusahaannya bekerja. Bahkan di departemen SDM sekalipun saya banyak menemukan mereka yang belasan tahun bekerja masih bekerja sebagai staff saja. Mereka bukannya tidak ingin jabatan yang lebih baik, tetapi mereka hanya menunggu kesempatan itu datang ke mereka. Dan ketika kesempatan itu tidak datang-datang, mereka menilai itu kesalahan atasan dan perusahaan yang tidak memikirkan mereka.
Ada yang menyesal telah membuang waktu lama yang begitu berharga dan menangisi nasibnya. Sebagian lainnya tidak tahu harus melakukan apa selain bekerja keras dan bekerja baik menurut mereka untuk mendapatkan promosi jabatan. Padahal itu tidak cukup, banyak hal yang mesti dilakukan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun suatu rancangan untuk pencapaian dalam jangka waktu tertentu baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kita menamakan rancangan ini sebagai well-formed outcome atau pencapaian yang dirancang dengan baik. Kenapa bukan namanya tujuan, sasaran, target, atau goals seperti yang sering dipergunakan selama ini? Kata-kata tersebut bermakna hal-hal yang berada di luar diri kita. Kalau Anda mengenal ‘income’ sebagai sesuatu yang Anda peroleh dari luar untuk diri Anda, maka ‘outcome’ adalah sesuatu yang datang dari dalam diri Anda untuk mencapai sesuatu.
Itu artinya untuk mendapatkan keinginan Anda, sebenarnya Anda telah memiliki sesuatu dalam diri Anda untuk mewujudkannya dalam kenyataan dan bukan mengejar sesuatu yang ada di luar diri Anda. Malah tidak mudah mengejar sesuatu yang mungkin kecepatannya lebih dari Anda. Misalnya uang! Uang itu kakinya empat, pasti larinya lebih cepat daripada Anda yang berkaki dua bukan ? Jadi jangan mengejar uang, buatlah uang yang mendatangi Anda.
Kembali ke ‘outcome’ ! Bagaimana menyusun well-formed outcome untuk mencapai kondisi yang Anda inginkan ? Pertama, buatlah well-formed outcome dalam bentuk pernyataan secara tertulis dan lebih baik Anda membuatnya dalam catatan atau buku khusus yang bisa Anda baca setiap saat. Well-formed outcome yang Anda buat haruslah cerminan dari impian Anda dan sepenuhnya dalam kontrol Anda. Hal ini penting untuk menjadi motivasi kuat dalam mewujudkan outcome Anda.
Kedua, well-formed outcome yang Anda buat harus dalam bentuk kalimat positif. Kalimat “saya tidak mau miskin” berbeda dampaknya dengan “saya kaya”. Pada kalimat pertama, pikiran akan memproses kata ‘mau’ dan ‘miskin’ terlebih dulu baru kata ‘tidak’ sehingga kalimat ini malah membuat orang yang mengatakannya menjadi miskin.
Ketiga, Anda membuat pernyataan yang spesifik. Kalimat “Saya memperoleh kenaikan gaji 25 %” tentu lebih spesifik dibandingkan dengan kalimat “Saya naik gaji”. Bedakan “Saya mendapatkan promosi sebagai Manager Pembelian awal tahun depan” dengan “Saya dipromosi”
Keempat, well-formed outcome tersebut harus menyatakan waktu sekarang (present) bukan waktu yang akan datang (future) dan tentukan waktu yang jelas. Contoh “ Saya memperoleh kenaikan gaji 25 % pada 01 Januari 20xx” atau “ Saya mendapatkan promosi sebagai Manager Pembelian pada 01 Januari 20xx”. Isilah “xx” dengan angka yang tahun.
Kelima, periksa pengaruh ekologis well-formed outcome terhadap sekeliling Anda : keluarga, teman, tetangga. Jangan-jangan karena Anda terlalu sibuk mewujudkan outcome Anda, malah membuat Anda kehilangan waktu untuk bertetangga atau menjalankan tugas ronda misalnya.
Terakhir, libatkan secara penuh sistem representasi Anda pada well-formed outcome. Maksudnya bayangkan, dengarkan, rasakan, cium dan kecap rasanya pada saat outcome itu tercapai seperti apa. Semakin jelas Anda merepresentasikan well-formed outcome Anda, berarti semakin jelas Anda membuat jejak pencapaian pada otak Anda dan itu memfokuskan Anda untuk mendapatkan outcome Anda tersebut.
Anda memiliki setidaknya 5 (lima) aspek dalam kehidupan yaitu keuangan, keluarga, sosial, spiritual dan pengembangan diri. Sebaiknya Anda membuatkan well-formed outcome untuk 5 (lima) aspek untuk mencapainya sehingga Anda hidup sukses dalam keseimbangan aspek tersebut. Dengan merancang well-formed outcome yang tepat, Anda dapat melihat dan merasakan masa depan Anda yang cerah.