Minggu, 09 Januari 2011

Menghancurkan Tembok Mental Block

“Jika Anda percaya bahwa Anda mampu melakukan sesuatu, atau Anda percaya bahwa Anda tidak mampu, dalam kedua hal itu Anda mungkin benar.”
Henry Ford
“Jangan membatasi diri Anda. Kebanyakan orang membatasi diri mereka terhadap apa yang mereka pikir mampu mereka lakukan. Anda dapat terus maju sejauh batasan pikiran Anda. Apa yang Anda   yakini, percayailah, Anda mampu mewujudkannya.’
Mary Kay Ash




Ada yang menamakan limiting belief sebagai mental block yang memiliki pengertian yang sama. Mental block adalah kondisi mental yang menghambat seseorang dalam mencapai keinginannya yang sebenarnya berasal dari belief atau keyakinan yang membatasi. Singkat kata, limiting belief adalah sama dengan mental block dalam kata yang berbeda. 

Dengan demikian seperti janji saya sebelumnya, tulisan ini akan membahas cara mengubah limiting belief menjadi empowering belief yang sekaligus juga berarti menghancurkan tembok mental block. Teknik ini bukan cara satu-satunya, tetapi lebih kepada cara untuk memantapkan komunikasi dengan diri Anda dengan lebih baik lagi.

Bahkan teknik ini tidak saja bermanfaat untuk menghancurkan mental block tetapi lebih jauh manfaatnya untuk kebutuhan lain. Bapak Ronny F. Ronodirdjo, seorang Licensed Trained NLP™ dari The Society of NLP mengajarkan  teknik ini dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan. Setelah mempelajari dan mempraktekkannya, Anda dapat menggunakannya sesuai kebutuhan Anda untuk hal-hal lain.


Teknik ini dinamakan six steps reframing ( enam langkah untuk membingkai ulang) dan sesuai dengan namanya terdiri dari 6 langkah. Teknik ini akan bermanfaat dengan lebih optimal apabila sebelumnya Anda rajin melakukan komunikasi dengan diri sendiri. Kesadaran Anda akan menyampaikan informasi yang jelas bagi Anda. Seringkali orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan dirinya atau sering konflik dengan dirinya, akan mengalami penolakan atau tidak menghasilkan apapun melalui teknik ini.

Berikut ini langkah-langkah dalam six step reframing :
  1.  Siapkan limiting belief yang ingin Anda ubah.
  2.  Lakukan permintaan komunikasi dengan bagian diri Anda yang memegang limiting belief tersebut. Pada langkah dua ini Anda boleh menyampaikan terima kasih dan meminta kesediaan bagian diri Anda yang memegang limiting belief untuk berbicara. Tunggulah sampai bagian tersebut menjawabnya dan bila Anda sering berkomunikasi baik dengan diri Anda, jawaban tersebut akan berupa kata-kata yang tidak perlu Anda tafsirkan lagi.
  3.  Tanyakan bagian diri Anda yang memegang limiting belief tersebut apakah maksud positif dengan belief seperti itu dan dengarkanlah jawaban yang disampaikan.
  4.  Mintalah kepada bagian kreatif dalam diri Anda untuk mengajukan 3 keyakinan baru (empowering belief tentunya) yang sesuai dengan maksud positif yang disampaikan dalam langkah 3. Pada diri Anda memiliki bagian yang bertugas untuk menghasilkan hal-hal yang kreatif, sehingga Anda hanya perlu meminta pada bagian ini.
  5. Ajukanlah 3 keyakinan baru kepada bagian diri Anda yang memegang limiting belief untuk memilih satu di antaranya dan menggantikannya dengan limiting belief sebelumnya.  Bila bagian diri Anda yang memegang limiting belief menolak keyakinan baru ini, kembali ke langkah 4 untuk meminta bagian kreatif membuat 3 keyakinan baru berikutnya setelah itu baru lanjutkan pada langkah 6.
  6.  Periksa kesesuaian (ekologis) dengan bagian diri Anda yang lain dengan menanyakan “Seluruh bagian diri saya, apakah ada yang keberatan dengan empowering belief yang baru ini dalam mencapai outcome saya ?” Bila Anda tidak mendapat keberatan, Anda dapat berterima kasih kepada seluruh diri Anda telah melakukan langkah untuk mengganti limiting belief dengan empowering belief. Namun bila ada keberatan, Anda harus mengulang kembali dari langkah 4, 5 dan 6 sampai seluruh bagian diri Anda dapat menerima keyakinan baru tersebut.

Selamat Anda telah melatih cara untuk mengubah limiting belief menjadi empowering belief ! Atau dalam kata lain, Anda telah menghancurkan mental block dan selanjutnya memiliki mental yang mendorong / memberikan kekuatan kepada Anda dalam mewujudkan outcome Anda.

 sumber : bagian Sukses 18 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

Bertindak Dengan Empowering Belief

Ukuran kesuksesan Anda bergantung pada ukuran keyakinan Anda.”
David J. Schwartz
“Keyakinan Anda menentukan tindakan Anda dan tindakan Anda menentukan hasil Anda, tetapi pertama-tama Anda harus yakin.’
Mark Victor Hansen



Anda telah membuat well-formed outcome dengan baik dan mewujudkannya dengan tindakan nyata dalam kehidupan. Anda pun juga telah menyadari diri Anda dengan kelebihan-kelebihan Anda dan mengembangkannya terus menerus. Satu hal yang dapat mendukung kelancaran tindakan Anda mencapai outcome adalah keyakinan (belief).

Keyakinan adalah kondisi atau keadaan percaya dalam Anda  terhadap sesuatu pada tingkat yang tinggi. Keyakinan dapat bersifat universal dan kebenarannya dapat dibuktikan oleh siapapun. Contohnya : matahari terbit di timur dan terbenam di barat, bumi berputar mengelilingi matahari, satu tahun terdiri dari 12 bulan dan sebagainya.

Keyakinan dalam diri manusia ada yang bersifat pribadi atau kita namakan saja keyakinan pribadi. Keyakinan ini terbentuk dari keluarga, agama, pendidikan, lingkungan pergaulan, guru, media dan lain-lain.  Keyakinan pribadi ini berisi tentang kehidupan sehari-hari yang bersifat umum seperti pekerjaan, keuangan, manusia dan hal-hal khusus seperti keyakinan dalam mencapai outcomeKeyakinan pribadi dapat menjadi dalam keyakinan yang memberdayakan ( empowering belief ) dan keyakinan yang membatasi ( limiting belief ).



Berikut contoh empowering belief :
  1.   banyak orang sukses maka saya juga bisa;
  2.  saya memiliki kekuatan untuk mencapai outcome;
  3.  memiliki kekayaan itu baik;
  4.  mendapatkan uang itu mudah dengan cara tertentu;
  5. dan lain-lain.
Sedangkan contoh limiting belief :
  1. saya terlalu muda untuk sukses;
  2.  orang kaya itu jahat, sehingga saya tidak perlu kaya;
  3.  saya memiliki banyak kekurangan untuk sukses;
  4. sukses itu perlu modal besar;
  5.   dan lain-lain.

Anda sekarang tentu setuju bahwa keyakinan yang memberdayakanlah yang mendukung Anda mencapai outcome, sebaliknya keyakinan yang membatasi akan menghambat bahkan melakukan sabotase terhadap Anda. Namun seringkali banyak orang tidak menyadari dalam dirinya apa saja yang menjadi empowering belief dan apa saja yang limiting belief. Semuanya terkesan berjalan secara otomatis tanpa dapat dikendalikan.

Saya yakin Anda telah mengetahui sebabnya. Anda masih ingat bahwa kesadaran manusia terdiri atas kekuatan sadar ( 12 % ) dan bawah sadar ( 88 % ). Keyakinan-keyakinan yang telah mengendap di bawah sadar akan bergerak secara otomatis. Apabila keyakinan itu adalah empowering belief, Anda tentu menyadari kekuatan itu semakin luar biasa mendorong Anda mencapai outcome Anda. Namun sebaliknya bila yang mengisi bawah sadar seseorang adalah limiting belief maka orang itu tidak menyadari ada sabotase untuk melemahkan usaha mencapai outcomenya.

 
Salah satu manfaat berkomunikasi dengan diri sendiri adalah menggali keyakinan-keyakinan yang sudah tertanam dalam diri Anda. Anda boleh melakukan langkah-langkah berikut untuk mengetahui keyakinan dalam diri Anda yang mungkin tidak Anda sadari :

  1. Carilah waktu luang untuk berkomunikasi dengan diri sendiri kurang lebih 1 jam dan bebaskan diri Anda dari hal-hal yang mungkin mengganggu seperti dering handphone.
  2. Bila perlu sampaikanlah kepada orang-orang dekat Anda seperti keluarga bahwa selama waktu tersebut agar tidak berkomunikasi dengan Anda karena Anda memerlukan waktu untuk sendiri, Anda dapat mengatakan sedang melakukan perenungan.
  3.  Anda dapat menyetel musik relaksasi jika menyukainya, musik relaksasi dapat membantu Anda masuk dalam kondisi relaks sehingga memudahkan Anda dalam komunikasi dalam diri Anda dan mulailah membuat diri Anda relaks dengan duduk di tempat yang nyaman bagi Anda, baik tubuh maupun pikiran serta menikmati suasana di sekeliling Anda yang membantu relaks lebih nyaman, baik suara musik relaksasi atau udara sekitar Anda.
  4. Bila sudah relaks, berbicaralah dengan diri Anda dan sampaikanlah rasa terima kasih Anda dengan cara Anda sendiri, contoh “ Tubuh dan pikiranku,  saya menyampaikan terima kasih atas support kalian selama ini dalam setiap kegiatan saya. Terima kasih juga atas kesediaan untuk berkomunikasi saat ini”.
  5.  Lanjutkan dengan menyampaikan keinginan untuk menggali keyakinan yang berada dalam diri Anda, contoh “Bagian yang menyimpan dan mengelola keyakinan, mohon katakan keyakinan-keyakinan yang ada dalam diri saya hubungannya dengan …….... (Anda  mengisi titik-titik dengan kebutuhan Anda seperti outcome, karir/bisnis dan lain-lain). 
  6.  Tunggulah pesan yang akan disampaikan oleh diri Anda yang dapat berupa gambaran,  sensasi rasa atau kata-kata, untuk pesan kata-kata biasanya mereka yang terbiasa berkomunikasi baik dengan dirinya dan bila berupa gambaran atau sensasi rasa saja Anda mungkin kesulitan menafsirkannya.
  7.  Bila berupa gambaran atau sensasi rasa Anda dapat kembali berkomunikasi agar mendapat pesan yang jelas, contoh “Terima kasih atas gambaran yang muncul tadi, mohon bagian yang menyimpan dan mengelola keyakinan bersedia mengatakan dalam kata-kata yang saya mengerti”.
  8. Setelah selesai, sampaikan terima kasih kepada diri Anda atas informasi dan komunikasi yang dilakukan.

Selamat, Anda telah mengetahui keyakinan dalam diri Anda. Anda tinggal memilahnya apakah keyakinan Anda tersebut empowering belief atau limiting belief. Beruntung bila Anda memiliki empowering belief, Anda meneruskan tindakan Anda untuk mencapai outcome.

Bagaimana bila ternyata Anda memiliki limiting belief ? Anda juga beruntung karena pembahasan berikut adalah teknik mengubah limiting belief menjadi empowering belief. Selamat !

 sumber : bagian Sukses 17 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"