“Saya percaya bahwa ada kekuatan dari dalam yang menjadikan seseorang pemenang atau pecundang. Dan para pemenang adalah mereka yang benar-benar mendengarkan suara hati mereka”
Sylvester Stallone
“Sesuatu yang terbaik dan terindah di dalam dunia ini tidak dapat dilihat ataupun disentuh. Ia harus dapat dirasakan dengan hati.”
Helen Keller
Menurut Erbe Sentanu dalam bukunya yang berjudul Quantum Ikhlas, pada jaman dahulu para pakar Sumerian Assyrian menganggap manusia berpikir dan berperasaan dengan menggunakan organ hati (liver). Namun hal ini dibantah oleh Aristoteles yang beranggapan bahwa untuk berpikir dan berperasaan, manusia menggunakan jantung (heart).
Kedua pendapat ini membawa pengikut masing-masing sehingga penggunaan istilah liver berkembang ke daerah Selatan, terutama Asia, dan heart berkembang ke Utara, khususnya di Eropa.
Yang terjadi kemudian, penduduk belahan bumi selatan mengungkapkan perasaannya (“hatiku sangat senang”, sungguh menyesakkan hati” sambil menyentuh daerah hati atau liver, sementara penduduk belahan bumi utara menyentuh daerah jantung (“I love you with all my heart”, “My heart was broken”).
Namun perkembangannya kemudian semakin rancu, terutama di negeri kita. Heart yang dimaksudkan sebagai jantung diterjemahkan menjadi 'hati'. Maka ketika mengatakan “kau selalu ada di dalam hatiku” (You are always in my heart), yang selalu kita raba adalah daerah jantung (di dada) bukan hati (di ulu hati).
Pertanyaannya, betulkah (organ) hati yang merasakan ini? Betulkah (organ) hati yang berhubungan dengan otak ? Jawabnya: tidak. Jantunglah yang merasakan apa yang otak pikirkan. Ketika kita berpikir takut, jantunglah yang berdebar, bukan hati. Ketika pikiran Anda kacau atau stress (marah, cemas, dan sebagainya), maka pola irama jantung Anda menjadi tidak normal, dan bahkan bisa berakibat negatif pada kesehatan fisik Anda.
Meski sebelumnya tak diketahui, para ahli ilmu saraf sudah menemukan bahwa ada lebih dari 40 ribu sel (neuron) di jantung. Ini menandakan bahwa jantung memiliki sistem saraf sendiri yang sering disebut “otak di dalam jantung”.
Ilmu pengetahuan berhasil membuktikan bahwa kualitas elektromagnetik jantung 5.000 kali lebih kuat daripada otak. Medan ini dapat diukur dengan magnetometer dengan jarak lebih dari 3 meter di luar badan fisik. Hal ini menunjukkan kekuatan hati ini tentunya sangat luar biasa.
Bisa Anda bayangkan dengan kekuatan hati yang luar biasa tersebut bila seseorang mengisinya dengan hal-hal yang negatif. Orang itu akan memancarkan 5.000 kali kekuatan negatif dan tentunya menerima dampak buruk karena kekuatan negatif tersebut. Contohnya bila seseorang mengisi dirinya dengan iri, dengki, dendam, kemarahan dan lain-lain. Tentunya Anda perlu menghindari hal-hal yang demikian.
Manfaat yang baik tentunya jika Anda mengisi hati Anda dengan hal-hal positif. Dengan demikian diri Anda akan memancarkan 5.000 kali kekuatan positif ke sekeliling Anda dan berdampak secara positif kepada diri Anda. Pada pembahasan selanjutnya, Anda akan mengenal lima satria hati sebagai pemimpin hal-hal positif yang mengisi hati Anda.
Metafora berikut ini menggambarkan filosofi hati. Suatu waktu Tuhan ingin memberikan anugerah bernama kebijaksanaan dalam manusia yang diciptakan untuk membedakan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Maka Tuhan berdiskusi dengan malaikat.
Tuhan bersabda “Malaikat, apa masukanmu di mana Aku meletakkan kebijaksanaan agar manusia yang menemukannya menjadi ciptaan yang sempurna ?”
Malaikat menyahut “ Tuhan, letakkan di suatu tempat yang tidak mudah ditemukan!” dan Tuhan meneruskan “ Di manakah sebaiknya, malaikatKu ?”
Malaikat menyampaikan “ Tuhan telah menciptakan otak yang luar biasa untuk manusia, bila meletakkan kebijaksanaan di samudera terdalam suatu hari manusia dengan penemuannya akan mampu menyelam ke sana. Bila meletakkannya di bulan, saya yakin manusia pun akan sanggup terbang ke sana pada waktunya “
Tuhan berujar “ Sudah keburu Kuanugerahkan manusia otak dan akal budi yang istimewa, tak mungkin aku membatalkannya !”. Malaikat pun mengusulkan “ TuhanKu letakkan kebijaksanaan itu di tempat yang dekat dengannya namun jarang dikunjunginya yaitu di HATI-nya ! “
Maka Tuhan pun menganugerahkan kebijaksanaan di HATI manusia, namun hanya mereka yang sering berkunjung di HATI-nya menjadi manusia yang bijaksana.
sumber : bagian Sukses 4 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"
sumber : bagian Sukses 4 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar