Selasa, 30 Juni 2009

Bee Great !


Lebah madu membuat tempat penyimpanan nektar yang diubah menjadi madu dalam ruangan yang berbentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan bentuk geometris yang lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimum dengan menggunakan bahan yang paling sedikit.

Para ahli matematika kagum pada perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lainnya yang juga mengagumkan adalah cara mereka berkomunikasi di antara sesama anggota koloni mereka, yang sukar untuk dipercayai. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemandu yang bertugas mencari bunga yang memiliki nektar (sari madu bunga sebagai bahan madu sebelum diubah menjadi madu oleh lebah) terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan saksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa menemui hambatan.


Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membuat sarang. Mereka mulai membangun sel-sel tempat menyimpan nektar dan madu juga anak-anak lebah dari sudut-sudut yang berbeda. Mereka terus bekerja hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah-tengah. Setelah pekerjaan selesai, tidak nampak adanya ketidakserasian atau perbaikan pada sel-sel tersebut.


Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak daripada yang mereka perlukan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perkiraan secara terinci ini menghasilkan madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut.


Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang mnyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para cendekiawan yang bertemu pada World Apiculture Conference yang diadakan pada 20-26 September 1993 di China. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan tentang pengobatan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para peneliti Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari, dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai macam penyakit. Seorang doktor berasal dari Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati penyakit katarak, dan 2002 dari 2094 penderita sembuh sama sekali.


Para doktor dari Polandia juga mengatakan dalam pertemuan tesebut bahwa getah lebah dapat membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti wasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis, dan penyakit lain.


Kehidupan lebah dalam sarang dan pembuatan madunyam sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama “kehidupan masyarakat” lebah. Lebah harus melaksanakan banyak “tugas” dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa. Salah satunya adalah tentang pengaturan kelembapan dan pertukaran udara.


Kelembapan sarang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi. Suhu udara harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, sarang harus bersuhu 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara. Jika hari ini panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap-sayap mereka. Udara yang ada di dalam sarang terdorong oleh angin dari kipasan sayap para lebah yang ada di luar. Lebah pengatur pertukaran udara yang bekerja di dalam sarang, mendistribusikan (mendorong) udara ke semua sudut sarang. Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.


Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang memungkinkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang memungkinkan berkembangnya bakteri itu. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing masuk ke dalam sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walaupun sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.


Kehidupan lebah dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak “pekerjaan” dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa. Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari dalam sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut “propolis” (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut.


Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia ? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat mendatangkan kuman atau bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal itu ? Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium, Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan oleh Tuhannya.


Nah, itulah sekilas kemampuan lebah yang luar biasa dahsyat.


Sekarang pertanyaan untuk Anda, berapa jumlah sel otak lebah sehingga dapat melakukan semua ini ?

  1. 2 sel otak

  2. 1 miliar sel otak

  3. 7.000 sel otak

Coba Anda tebak, berapa jumlah sel lebah ? Jawabannya adalah c.


sumber artikel : buku Super Great Memory karya Mr. SGM Irwan Widiatmoko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar