Rabu, 09 Februari 2011

Elemen 3 V Dalam Komunikasi

“Seberapa baik kita berkomunikasi tidak dibuktikan dengan seberapa baiknya kita mengatakan sesuatu, tetapi dengan seberapa baiknya kita mengerti.”
Andy Grove
“Perbedaan antara seorang yang pintar dan seorang yang bijak adalah seorang yang pintar tahu apa yang perlu dikatakan, seorang yang bijak tahu apa yang perlu dikatakan dan apa yang tidak.”
Frank M. Garafola




Pakar psikologi dari UCLA, bernama Profesor Albert Mehrabian menyatakan bahwa  elemen komunikasi terdiri dari 3 V yaitu :
  • 1.      Verbal
  • 2.      Vokal
  • 3.      Visual

 V yang pertama atau verbal adalah kata-kata yang diucapkan. Elemen ini hanya berpengaruh sebesar 7 % dari komunikasi yang terjadi. Kata-kata yang sama diucapkan orang yang berbeda akan menimbulkan dampak yang berbeda pula, sehingga kata-kata itu sendiri pengaruhnya kecil sekali dalam komunikasi.

Contohnya isi atau kata-kata dalam pidato Bung Karno. Dampak kata-kata tersebut apabila disampaikan oleh Bung Karno sendiri akan berbeda apabila misalnya disampaikan oleh Tessy Srimulat . Anda yang merasa terbakar semangatnya mendengar Bung Karno sendiri, mungkin menjadi lucu bila mendengar Tessy Srimulat.


Contoh lain misalnya syair atau kata-kata dalam lagu yang dinyanyikan Inul Daratista. Dampak yang berbeda apabila kata-kata yang sama dinyanyikan oleh Inul Daratista sendiri  dibandingkan misalnya yang menyanyikan adalah  Nunung Srimulat.

V yang kedua atau vokal adalah mutu suara (tonality) mencakup keras lemah, lambat atau cepat dan sebagainya. Elemen ini menyumbang pengaruh sebesar 38 % terhadap komunikasi. Anda mungkin lebih menyukai penyiar radio yang berbicara dengan suara yang jelas, kecepatan sedang dan berirama daripada suara yang cempleng dengan kecepatan tinggi.

V yang terakhir yaitu visual atau gerak tubuh pembicara. Elemen ini berpengaruh paling besar yaitu 55 % terutama dalam komunikasi langsung. Ini sebabnya pengaruh yang demikian besar atas lagu yang dinyanyikan oleh Inul Daratista. Gerak tubuhnya yang heboh membuat penontonnya ikut bergoyang. Dalam komunikasi tidak langsung seperti melalui telepon, elemen visual ini juga perlu. Anda pasti  bisa ‘mendengar’ seseorang sedang tersenyum di ujung telepon.

Dalam praktek sehari-hari, seringkali orang lebih memperhatikan kata-kata daripada mutu suara dan gerak tubuh pada saat berkomunikasi. Walaupun dampaknya kecil, pemilihan kata-kata yang baik tetap penting dan diperlukan. Hanya saja Anda perlu memperhatikan mutu suara dan gerak tubuh yang memiliki dampak total sebesar 93 % sehingga kata-kata yang Anda sampaikan tidak kehilangan tujuannya dan mendapatkan respon yang sesuai dengan keinginan Anda.

sumber : bagian Sukses 20 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

Sukses Tidak Bisa Tidak Berkomunikasi


“Komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka.
Aristoteles
“Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang melakukan orientasi diri terhadap lingkungan mereka.
Theodore Newcomb



Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas mengenai komunikasi yang dilakukan ke dalam diri sendiri. Selain manfaat yang telah Anda ketahui, dengan komunikasi dengan diri sendiri akan menjadi pondasi yang kuat untuk berkomunikasi dengan orang lain.  Ada pepatah mengatakan “Kesulitan terbesar adalah menaklukan diri sendiri” sehingga bila kita dapat berkomunikasi secara baik dengan diri sendiri adalah berarti Anda dapat menaklukkan diri sendiri. Dengan demikian berkomunikasi dengan orang lain menjadi relatif lebih mudah.

Dalam kehidupan ini kita tidak bisa tidak berkomunikasi dengan orang lain. Demikian juga untuk mencapai outcome atau sukses, Anda perlu berkomunikasi. Ada sebagian orang yang relatif pendiam dan jarang berkomunikasi. Dulu saya termasuk di dalam kelompok tersebut.

Dengan alasan kurangnya percaya diri dan ketidaknyamanan berkomunikasi dengan orang lain, saya pendiam sejak kecil sampai saat menjelang bekerja. Pada saat memasuki dunia kerja, saya menyadari bila tidak meningkatkan kemauan dan kemampuan komunikasi saya akan merugikan saya. Kesadaran itu mulai menyentil kemauan saya untuk mulai berkomunikasi lebih banyak sementara saya juga mencari tahu cara yang baik dalam berkomunikasi.
Komunikasi ternyata bukanlah sekedar pembicaraan. Komunikasi bukanlah proses informasi dari pembicara kepada pendengarnya. Itu definisi komunikasi yang saya pahami awalnya. Namun tidak jarang dengan definisi komunikasi yang seperti itu hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan. Dan memang makna komunikasi dalam pendekatan Neuro Linguistic Programming  adalah respon yang Anda peroleh.

Pembicaraan demi pembicaraan yang dilakukan hanyalah berakhir sebagai pembicaraan dan bukanlah KOMUNIKASI sejauh respon yang diinginkan pihak terkait tidak sesuai. Tidak jarang juga pembicaraan yang dilakukan menjadi sia-sia, berlarut-larut bahkan malah menimbulkan dampak yang merugikan.

Makna komunikasi adalah respon yang Anda peroleh merupakan salah satu asumsi dasar dalam Neuro Linguistic Programming. Ada beberapa asumsi dasar dalam Neuro Linguistic Programming  terkait dengan komunikasi. Asumsi-asumsi ini apabila Anda menyakininya akan membantu dan meningkatkan kemampuan komunikasi Anda.

Salah satu asumsi yang terkenal dalam Neuro Linguistic Programming  adalah “the map is not the territory”.  Peta bukanlah wilayah yang sesungguhnya. Apa yang tergambar dalam peta hanyalah simbolisasi dari wilayah yang sebenarnya bukan wilayah itu sendiri.

Analogi yang sama seperti daftar menu bukanlah makanan yang sesungguhnya. Daftar menu hanyalah menggambarkan makanannya. Makanan yang sesungguhnya adalah makanan yang dibuatkan menurut pesanan Anda dan diantarkan setelah Anda memesannya. Kedua analogi ini menyatakan bahwa apa yang ada di pikiran bukan realita sebenarnya. Apa hubungannya dengan komunikasi ?

Seringkali seseorang menganggap hal-hal yang ada dalam pikirannya adalah realita dalam dunia sebenarnya. Dalam komunikasi, seseorang dapat berpikir apa yang dalam pikirannya sama dengan pikiran orang lain. Padahal dalam kenyataan yang sebenarnya bisa berbeda sama sekali sehingga komunikasi yang terjadi kemungkinan besar menghasilkan sesuatu yang berbeda dari keinginan.

Bila Anda menyadari asumsi ini membuat Anda sadar dunia yang berada pada orang lain berbeda sehingga Anda perlu menghormati bentuk dunia yang ada dalam pikiran orang lain. Dari komunikasi yang Anda lakukan dengan asumsi tersebut akan menghindarkan Anda dari respon yang berbeda. Jangan sampai Anda kecewa karena berpikir orang lain akan menerima usulan Anda sementara kenyataannya orang tersebut menolak. Juga menghindarkan Anda melakukan sesuatu yang merugikan Anda hanya karena Anda berpikir orang lain tidak menyukai Anda.

Kadang-kadang Anda mungkin menemui orang yang ‘sulit’ dalam komunikasi. Anda perlu mempertimbangkan asumsi “selalu ada maksud positif dalam setiap perilaku”. Carilah maksud positif dalam perilaku seseorang akan menghindarkan Anda melabeli seseorang sebagai orang yang ‘sulit’.

Mungkin saja perilakunya tidak menyenangkan atau tidak nyaman bagi Anda, namun Anda bisa mendapatkan manfaat bila berkomunikasi dengan orang tersebut. Apabila Anda melabeli orang tersebut akan membuat Anda semakin tidak nyaman berkomunikasi dengannya atau justru menghindarinya yang berarti juga menghindari manfaat besar yang mungkin Anda peroleh.

Dengan mengetahui maksud positif dari perilaku orang tersebut, setidaknya akan mengurangi ketidaknyamanan Anda atau mengubah sama sekali penilaian Anda terhadapnya dan berdampak positif dengan komunikasi yang sedang Anda lakukan. Sungguh menyenangkan Anda akhirnya memperoleh hasil yang baik dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang semakin meningkat !

sumber : bagian Sukses 18 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"