Senin, 20 September 2010

Well-formed Outcome : Langkah Awal Untuk Sukses

“Kesuksesan merupakan realisasi progresif terhadap sebuah tujuan yang berharga.”
Earl Nightingale
“Rancanglah masa depan, karena di situlah engkau akan menghabiskan sisa hidupmu.”
Mark Twain

 
Bila Anda memiliki uang yang cukup dan ingin memiliki rumah idaman, apa yang Anda akan lakukan ? Bila uang bukan persoalan, mungkin Anda menginginkan rumah yang dirancang dengan baik oleh arsitek. Pondasinya mesti kuat, tata udara dan cahaya yang baik, ruangan yang besar, mudah perawatannya dan lain-lain. Untuk mendapatkan rumah idaman Anda, perlu dirancang dengan baik. Atau kalau pun Anda ingin membeli rumah yang siap huni, Anda telah memiliki kriteria-kriteria rumah yang diinginkan.

Kalau ada yang bertanya kepada Anda “ Mana yang lebih berharga rumah atau hidup Anda ?” Tentunya Anda akan menjawab hidup Anda. Bila rumah saja, Anda rancang dengan baik atau dipersiapkan dengan kriteria-kriteria terbaik tentunya hidup Anda yang lebih berharga dari rumah sebaiknya dirancang atau dipersiapkan dengan lebih baik, bukan ? 

Selama belasan tahun bekerja mengelola SDM di beberapa perusahaan, saya selalu menemukan banyak karyawan yang tidak merancang atau mempersiapkan pencapaian tertentu dalam bekerja dengan baik. Sebagian mereka bekerja mengikuti rutinitas dan menganggap karir adalah tanggung jawab atasan atau perusahaannya bekerja. Bahkan di departemen SDM sekalipun saya banyak menemukan mereka yang belasan tahun bekerja masih bekerja sebagai staff saja. Mereka bukannya tidak ingin jabatan yang lebih baik, tetapi mereka hanya menunggu kesempatan itu datang ke mereka. Dan ketika kesempatan itu tidak datang-datang, mereka menilai itu kesalahan atasan dan perusahaan yang tidak memikirkan mereka.

Ada yang menyesal telah membuang waktu lama yang begitu berharga dan menangisi nasibnya. Sebagian lainnya tidak tahu harus melakukan apa selain bekerja keras dan bekerja baik menurut mereka untuk mendapatkan promosi jabatan. Padahal itu tidak cukup, banyak hal yang mesti dilakukan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun suatu rancangan untuk pencapaian dalam jangka waktu tertentu baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kita menamakan rancangan ini sebagai well-formed outcome atau pencapaian yang dirancang dengan baik. Kenapa bukan namanya tujuan, sasaran, target, atau goals seperti yang sering dipergunakan selama ini? Kata-kata tersebut bermakna hal-hal yang berada di luar diri kita. Kalau Anda mengenal ‘income’ sebagai sesuatu yang Anda peroleh dari luar untuk diri Anda, maka ‘outcome’ adalah sesuatu yang datang dari dalam diri Anda untuk mencapai sesuatu.

Itu artinya untuk mendapatkan keinginan Anda, sebenarnya Anda telah memiliki sesuatu dalam diri Anda untuk mewujudkannya dalam kenyataan dan bukan mengejar sesuatu yang ada di luar diri Anda. Malah tidak mudah mengejar sesuatu yang mungkin kecepatannya lebih dari Anda. Misalnya uang! Uang itu kakinya empat, pasti larinya lebih cepat daripada Anda yang berkaki dua bukan ? Jadi jangan mengejar uang, buatlah uang yang mendatangi Anda.


Kembali ke ‘outcome’ ! Bagaimana menyusun well-formed outcome untuk mencapai kondisi yang Anda inginkan ? Pertama, buatlah well-formed outcome dalam bentuk pernyataan secara tertulis dan lebih baik Anda membuatnya dalam catatan atau buku khusus  yang bisa Anda baca setiap saat. Well-formed outcome yang Anda buat haruslah cerminan dari impian Anda dan sepenuhnya dalam kontrol Anda. Hal ini penting untuk menjadi motivasi kuat dalam mewujudkan outcome Anda.

Kedua, well-formed outcome yang Anda buat harus dalam bentuk kalimat positif. Kalimat “saya tidak mau miskin” berbeda dampaknya dengan “saya kaya”. Pada kalimat pertama, pikiran akan memproses kata ‘mau’ dan ‘miskin’ terlebih dulu baru kata ‘tidak’ sehingga kalimat ini malah membuat orang yang mengatakannya menjadi miskin.

Ketiga,  Anda membuat pernyataan yang spesifik. Kalimat “Saya memperoleh kenaikan gaji 25 %” tentu lebih spesifik dibandingkan dengan kalimat “Saya naik gaji”. Bedakan “Saya mendapatkan promosi sebagai Manager Pembelian awal tahun depan” dengan “Saya dipromosi”

Keempat, well-formed outcome  tersebut harus menyatakan waktu sekarang (present) bukan waktu yang akan datang (future) dan tentukan waktu yang jelas. Contoh “ Saya memperoleh kenaikan gaji 25 % pada 01 Januari 20xx” atau “ Saya mendapatkan promosi sebagai Manager Pembelian pada 01 Januari 20xx”. Isilah “xx” dengan angka yang tahun.

Kelima, periksa pengaruh ekologis well-formed outcome terhadap sekeliling Anda : keluarga, teman, tetangga. Jangan-jangan karena Anda terlalu sibuk mewujudkan outcome Anda, malah membuat Anda kehilangan waktu untuk bertetangga atau menjalankan tugas ronda misalnya.

Terakhir, libatkan secara penuh sistem representasi Anda pada well-formed outcome. Maksudnya bayangkan, dengarkan, rasakan, cium dan kecap rasanya pada saat outcome itu tercapai seperti apa. Semakin jelas Anda merepresentasikan well-formed outcome Anda, berarti semakin jelas Anda membuat jejak pencapaian pada otak Anda dan itu memfokuskan Anda untuk mendapatkan outcome Anda tersebut.
Anda memiliki setidaknya 5 (lima) aspek dalam kehidupan yaitu keuangan, keluarga, sosial, spiritual dan pengembangan diri. Sebaiknya Anda membuatkan well-formed outcome untuk 5 (lima) aspek untuk mencapainya sehingga Anda hidup sukses dalam keseimbangan aspek tersebut. Dengan merancang well-formed outcome yang tepat, Anda dapat melihat dan merasakan masa depan Anda yang cerah.


sumber : bagian Sukses 10 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

Jumat, 17 September 2010

Keajaiban Otak Manusia

“Perdebatkanlah batas kemampuan Anda dan sangat pasti itu menjadi batasan Anda.”
Richard Bach
“Pikiran itu sama halnya dengan parasut – mereka hanya berguna ketika terbuka”
Thomas Dewar

Hee Ah Lee adalah keajaiban Tuhan yang sempurna. Terlahir dalam kondisi cacat tangan, hanya memiliki 2 jari di masing-masing tangan dan kaki sebatas lutut. Hee Ah Lee bahkan mengalami kerusakan otak  sehingga menderita keterbelakangan mental.

Dengan kondisi yang penuh keterbatasan, He Ah Lee sekarang adalah pemain piano klasik. Luar biasa ! Orang dengan jari lengkap pun tidak mudah untuk bermain lagu-lagu klasik dengan piano. Kemampuannya tersebut membawa Hee Ah Lee konser keliling dunia bahkan melakukan pertunjukkan di Gedung Putih, Amerika.

Kehadiran Hee Ah Lee sekaligus membuktikan kebenaran hasil peneliti kemampuan otak. Para ahli jiwa pada tahun 1950 meneliti bahwa potensi otak manusia yang digunakan hanya sekitar 50 %, tahun 1970 sebesar 10 %, tahun 1980 sekitar 1 % dan tahun 1990 yaitu 0.01 %, dan berapakah rata-rata potensi otak manusia yang digunakan sekarang ? Kurang lebih 0.0001 % !

Dengan hanya menggunakan 0.0001 % kemampuan otak saja, Anda dapat menghasilkan karya-karya yang istimewa. Masihkah Anda berpikir bahwa otak Anda biasa saja ?


Anda masih ingat JOKE mengenai harga otak yang dilelang antara otak orang Jepang, orang Amerika dan orang Indonesia. Mana yang paling mahal ? Orang Jepang ? SALAH ! Harga otak orang Jepang justru paling murah, karena diduga di dunia ini orang Jepanglah yang diduga paling banyak menggunakan otaknya. Karena sering menggunakan otak maka otak Jepang paling banyak urat-urat berwarna biru sehingga terlihat kurang bersih.

Sedangkan otak orang Amerika harganya di atas orang Jepang karena menggunakan otaknya belum sebanyak orang Jepang. Urat-urat berwarna biru akibat menggunakan otak pada orang Amerika tidak sebanyak otak orang Jepang sehingga terlihat lebih bersih.  Dan paling mahal : otak orang Indonesia ! Mengapa ? Paling bersih, Saudara-saudara ! 
Irwan Widiatmoko dalam bukunya Super Great Memory menulis, otak manusia diibaratkan alam semesta. Pernyataan ini tidak berlebihan. Hal ini berhubungan dengan potensi atau kapasitas otak itu sendiri. Berikut fakta atau pernyataan dari beberapa ilmuwan :
  • Jika seluruh informasi buku perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia ini dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.
  • Jika setiap detik dimasukkan 10 informasi sampai kita meninggal ke dalam otak kita, misalnya sampai umur 100 tahun, otak manusia belum terisi separuhnya.
  • Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer angka standar.
  • Gambarannya adalah jika kita mengetik angka nol dengan menggunakan huruf standar pada laptop, panjangnya hanya 30-40 cm.
  • Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi.
  • Potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 0.0001 % potensi otak manusia sesungguhnya.
Meskipun sel otak akan berkurang ketika usia bertambah, tetapi tidak sedramatis yang diperkirakan. Mari kita hitung-hitung secara global. Jika memang sel otak kita mati sejuta setiap hari, jumlah sel otak yang berkurang jika kita mencapai umur 100 tahun hanya berkurang 3,6 %. Sungguh merupakan angka yang sangat kecil.

Jumlah sel otak kita juga berkurang oleh berbagai hal, misalnya merokok, minum alkohol, penuaan, sakit dll. Namun, ada sebuah kabar gembira tentang jumlah sel otak kita. Ternyata sel otak manusia bisa bertambah. Hal ini diperkuat oleh penemuan para ilmuwan akhir-akhir ini.

“ Pada akhir abad XX, para ahli biologi Princeton University menghasilkan penemuan yang dinobatkan sebagai “Penemuan Abad Ini”. Untuk pertama kali dalam sejarah, pakar ilmu pengetahuan menemukan bahwa bagian-bagian otak manusia dapat menghasilkan ribuan sel otak baru setiap hari.”

Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang beranggapan memiliki otak atau kecerdasan yang terbatas. Pemikiran ini seringkali menjadi mental block yang menghambat kemajuan seseorang baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan. Masih banyak yang tidak mau belajar hal-hal baru dengan alasan otaknya tidak mampu.

Sekarang Anda tahu bahwa itu tidak benar. He Ah Lee membuktikan kepada kita dengan kondisi keterbatasan otaknya tetap dapat mencapai hal-hal yang luar biasa. Tekad untuk memberdayakan dirinya begitu kuat berkat dorongan cinta yang begitu besar dari ibunya sehingga mengatasi keterbatasan otaknya dan mengaktifkan sel-sel otak menghasilkan kemampuan untuk mencapai suatu prestasi.

 
Dengan usaha yang terus menerus untuk memberdayakan sel-sel otak sehingga mengaktifkan lebih banyak lagi sel-sel otak akan mendapatkan hasil yang terbaik. Justru sebaliknya bila seseorang hanya menggunakan sel-sel otak hanya sekedarnya, keaktifannya menjadi tidak berkembang dan hanya menghasilkan kemampuan biasa saja. Apalagi bila menganggap otak itu terbatas dan tidak memanfaatkannya dengan lebih luas maka sel-sel otak akan berhenti bekerja dan mematikan kerja sel-sel otak lainnya.

Untuk mencapai prestasi yang luar biasa dan istimewa tidaklah membutuhkan energi otak yang sangat besar. Hasil eksperimen Allan Gevins, direktur EEG Systems Laboratory, menunjukkan energi yang diperlukan untuk menulis dengan sembarangan seperti tulisan cakar ayam tanpa pikiran apapun adalah sama dengan energi yang diperlukan untuk membuat sebuah lukisan maha karya. Pilihan di tangan Anda untuk memilih mengeluarkan energi yang sama besarnya untuk membuang waktu sia-sia atau untuk menghasilkan sebuah karya luar biasa.

sumber : bagian Sukses 2 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

Rabu, 08 September 2010

Lebaran 2010 !

Para Sahabat Sukses yang 

meRayakan Kemenangan :

"Selamat Idul Fitri 01 Syawal 1431 H 

Mohon Maaf Lahir Batin ! "

 

Selasa, 07 September 2010

“Deep Sleep” : Tidur Nyenyak Dan Berkualitas


Semua orang membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya setiap malam. Idealnya kebutuhan tidur sekitar delapan jam setiap malam. Tidur malam adalah hal mendasar yang mendukung kesehatan dan membuat Anda awet muda. Pada waktu tidur, tubuh melakukan perbaikan dan penyegaran kembali sistem tubuh. Saat itu, otak juga beristirahat untuk melakukan penyimpanan informasi yang terjadi sepanjang hari.

Fakta membuktikan, orang-orang dengan lama tidur malam hari kurang dari enam jam akan menghadapi resiko virus lebih tinggi dan berisiko mengalami penyakit jantung serta stroke. Kurang tidur menyebabkan kemunduran mental bahkan dapat menyebabkan kematian. Saya tidak berniat menakut-nakuti Anda, anggap saja saya mengingatkan Anda untuk memenuhi kebutuhan tidur Anda.

Cukup banyak orang-orang yang mengalami gangguan tidur seperti : tidur tidak nyenyak dan sering terbangun, ada juga yang sulit tidur kembali bila terbangun saat tidur di malam hari, atau tidur hanya dua tiga jam setiap malam. Gangguan tidur ini berhubungan dengan kemampuan kelenjar pineal dalam menghasilklan hormon melatonin. Hormon melatonin ini berperan dalam pengaturan mentruasi, mengendalikan gairah pada pasangan, menurunkan denyut jantung dan tekanan darah, meningkatkan sistem imun, meredakan stres dengan menghambat respon stres tubuh. Hubungan dengan kebutuhan tidur, hormon melatonin mengatur pola tidur Anda.

Kelenjar pineal memproduksi hormon melatonin pada saat malam ketika lampu dimatikan. Itulah sebabnya untuk tidur nyenyak Anda perlu memadamkan lampu atau meredupkan cahaya lampu di kamar. Hindari hidup dalam kondisi lampu terang benderang ! Kekurangan hormon melatonin akan mengganggu pola tidur normal. Produksi hormon melatonin mencapai puncaknya di usia lima tahun dan menurun setelah itu. Itu sebabnya bayi dengan mudah tidur dalam waktu yang lama. Pada usia lebih dari 60 tahun, 80 persen kadar melatonin hilang dari tubuh. Dan pada saat itu kualitas tidur juga menurun.

Untuk itu segera atasi sedini mungkin bila mengalami gangguan tidur. Jangan meniru orang-orang yang menganggap gangguan tidur bukan masalah yang serius. Gangguan tidur akan berdampak pada kesehatan dan penuaan. Cukupi saja kebutuhan tidur Anda, saya akan terus mengingatkan hal ini karena ini penting untuk Anda.

Perhatikan hal-hal berikut ini sebagai bagian dari  kebiasaan rutin yang membuat Anda tidur dengan nyenyak dan berkualitas :
·         Kamar yang gelap dan udaranya nyaman untuk Anda, kedua hal ini akan membuat kelenjar pineal memproduksi hormon melatonin untuk membuat Anda nyenyak
·         Sebaiknya tidak menaruh TV di kamar tidur, Anda dapat menggantikan dengan perangkat musik untuk memainkan musik-musik relaksasi dengan volume rendah menjelang tidur
·         Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk tubuh Anda
·         Jadwalkan jam tidur dan bangun yang standar
·         Periksa kasur Anda apakah membuat Anda tidur dengan nyaman atau tidak

Pada saat Anda sudah di tempat tidur untuk tidur malam, lanjutkan kebiasaan self talk Anda. Setelah berdoa, memberikan apresiasi kepada tubuh dan pikiran, lanjutkan dengan self talk untuk meminta tubuh dan pikiran untuk beristirahat dan tidur nyenyak.

Berikut ini self talk yang saya lakukan pada saat tidur malam, Anda boleh mengucapkannya dengan kalimat Anda sendiri. “Tubuhku engkau telah membantuku beraktivitas sepanjang hari, istirahat dan tidurlah senyenyak-nyenyaknya. Pikiranku pun engkau telah melakukan banyak hal sepanjang hari, istirahat dan tidurlah dengan senyenyak-nyenyaknya bersama tubuhku dari sekarang sampai besok pagi jam 5. Selama tidur pulihkan kembali tenagaku dan segarkan kembali pikiranku. Besok bangunlah dalam kondisi sehat dan segar penuh semangat untuk beraktivitas kembali“.

Kamis, 02 September 2010

Berkomunikasilah dengan Diri Sendiri !


“Anda mempengaruhi pikiran bawah sadar Anda dengan pengulangan kata-kata.”
W. Clement Stone
“Apa yang Anda pikirkan mengenai diri Anda jauh lebih penting daripada apa yang orang lain pikirkan mengenai Anda.”
Seneca


Deepak Chopra pernah mengatakan manusia dalam satu hari melakukan self-talk sebanyak 55.000 – 65.000 kali. Berita buruknya adalah 80 % dari self-talk tersebut isinya negatif. Anda mungkin mulai berpikir ini salah satu sumber yang melakukan sabotase terhadap rencana hidup Anda.

Kesadaran manusia terbagi atas bagian sadar (conscious) yang kekuatannya hanya 12 % dan  bawah sadar (subconscious) yang kekuatannya mencapai 88 %. Bayangkan saja kalau self-talk yang dilakukan di wilayah bawah sadar yang berkekuatan 88 % dengan isi 80 % self-talk yang negatif. Apapun yang Anda lakukan pencapaiannya hanya hal-hal negative dan merugikan.

Apa yang perlu Anda lakukan kalau begitu ? Secepat mungkin sadari dan amati self-talk yang Anda lakukan.  Setiap self-talk yang negatif, lakukan pembatalan ( cancel ) dan berikan self-talk positif yang bermanfaat.

 
Contoh self-talk negatif,  “Sudahlah, saya tidak mampu menyelesaikannya!”
Segera batalkan dengan self-talk positif, “Saya mampu menyelesaikannya dengan belajar hal baru untuk meningkatkan kemampuan”

Pakar motivasi bernama Neil Fiore, Ph.D. mengatakan self-talk positif,  “berbicara sendiri yang positif”  merupakan alat yang kuat untuk mengubah jalur secara mental sehingga kita menghadapi kesempatan-kesempatan belajar dengan kekuatan dan rasa percaya diri, dan pusat-pusat belajar di dalam pikiran kita terisi penuh dengan daya serta bekerja secara optimal.

Selanjutnya rajin-rajinlah berbicara dengan diri Anda sendiri, terutama hal-hal yang mendukung pencapaian hidup Anda. Anda merasa aneh dan hanya berbicara dengan orang lainlah yang “normal”? Tenang, kalau Anda sudah membiasakan berbicara dengan diri sendiri, Anda akan memetik banyak manfaat. Daripada membiarkan diri Anda melakukan self-talk yang tidak terkontrol, iya kan ?

Itu baru berbicara, belum berkomunikasi dengan diri sendiri. Lho, memang beda ? Iya, berbicara hanya sebatas bicara. Yang dimaksud dengan berkomunikasi bukanlah sebatas bicara tapi apa yang Anda harapkan dari pembicaraan tersebut tercapai itulah yang dinamakan komunikasi.

Dengan kata lain dalam melakukan komunikasi, Anda ( diwakili oleh conscious) harus memperlakukan diri Anda (diwakili oleh subconscious) sebagai mitra yang sejajar. Dalam berbicara Anda sebagai conscious bisa saja berbantah atau bahkan mengintimidasi subconscious Anda.


Dalam berkomunikasi, conscious harus bermitra dengan baik dengan subconscious. Hasil pembicaraan yang dilakukan adalah atas kesepakatan yang bermanfaat bagi diri Anda. Anda pernah mendengar “Musuh terbesar adalah diri sendiri” dan komunikasi yang baik antara conscious dan subconcious akan menjadikan “Sahabat terbaik adalah diri sendiri”.

Subconscious adalah hasil proses dari manusia sejak bayi, keluarga, pendidikan, lingkungan, pergaulan dengan teman, idola, tokoh dan semua hal yang diakses seseorang. Hal ini berarti subconscious dapat berisi hal-hal yang merugikan dan tidak bermanfaat.

Untuk menggantikan isi atau program negatif pada subconsious Anda dapat  berlatih dan membuat kebiasaan untuk berkomunikasi dengan diri Anda sesering mungkin. Anda akan mulai mengenali dan memahami diri Anda dengan lebih baik.

Lakukan dengan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu, seperti meminta subconcsious Anda membangunkan Anda pada jam yang Anda inginkan. Pada saat Anda akan tidur sampaikan keinginan Anda dan tunggu responnya. Respon tersebut bisa berupa kata-kata, gambaran saja atau sensasi tertentu di tubuh Anda.

Bila berupa kata-kata mungkin mudah Anda pahami, namun untuk gambaran atau sensasi tertentu mungkin Anda tidak mengerti.  Anda bisa bertanya lagi untuk memastikan maksudnya. Apabila hasilnya seperti yang Anda harapkan, diri Anda sudah mulai menerima komunikasi Anda. Lakukan untuk hal-hal yang lain lagi seperti semangat tinggi pada saat bangun pagi, motivasi belajar yang tinggi dan lain-lain.

Setiap komunikasi yang Anda lakukan, sampaikan terima kasih yang tulus untuk sub-concsious Anda atas respon dan supportnya yang baik. Demikian juga setiap malam sebelum tidur, sampaikan terima kasih kepada tubuh Anda sendiri sehingga tubuh Anda bersedia terus berkomunikasi dengan diri Anda.

Kesadaran diri Anda baik bagian sadar ( conscious ) maupun bawah sadar ( subconscious ) pada dasarnya adalah diri Anda yang membutuhkan perhatian dari Anda sendiri. Mereka adalah bagian diri Anda yang telah melakukan banyak hal untuk Anda dan menjaga diri Anda. Dengan memberikan perhatian yang baik entah itu berterima kasih, mendengarkan hal-hal yang disampaikan dan lain-lain membuat kesadaran Anda akan terus menerus memberikan yang terbaik dalam kehidupan Anda.

Artikel ini bagian dari Sukses 7 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS" dimuat untuk memperjelas artikel Tips Turunkan Berat Badan Mudah Dengan “Self Talk”