Jumat, 17 September 2010

Keajaiban Otak Manusia

“Perdebatkanlah batas kemampuan Anda dan sangat pasti itu menjadi batasan Anda.”
Richard Bach
“Pikiran itu sama halnya dengan parasut – mereka hanya berguna ketika terbuka”
Thomas Dewar

Hee Ah Lee adalah keajaiban Tuhan yang sempurna. Terlahir dalam kondisi cacat tangan, hanya memiliki 2 jari di masing-masing tangan dan kaki sebatas lutut. Hee Ah Lee bahkan mengalami kerusakan otak  sehingga menderita keterbelakangan mental.

Dengan kondisi yang penuh keterbatasan, He Ah Lee sekarang adalah pemain piano klasik. Luar biasa ! Orang dengan jari lengkap pun tidak mudah untuk bermain lagu-lagu klasik dengan piano. Kemampuannya tersebut membawa Hee Ah Lee konser keliling dunia bahkan melakukan pertunjukkan di Gedung Putih, Amerika.

Kehadiran Hee Ah Lee sekaligus membuktikan kebenaran hasil peneliti kemampuan otak. Para ahli jiwa pada tahun 1950 meneliti bahwa potensi otak manusia yang digunakan hanya sekitar 50 %, tahun 1970 sebesar 10 %, tahun 1980 sekitar 1 % dan tahun 1990 yaitu 0.01 %, dan berapakah rata-rata potensi otak manusia yang digunakan sekarang ? Kurang lebih 0.0001 % !

Dengan hanya menggunakan 0.0001 % kemampuan otak saja, Anda dapat menghasilkan karya-karya yang istimewa. Masihkah Anda berpikir bahwa otak Anda biasa saja ?


Anda masih ingat JOKE mengenai harga otak yang dilelang antara otak orang Jepang, orang Amerika dan orang Indonesia. Mana yang paling mahal ? Orang Jepang ? SALAH ! Harga otak orang Jepang justru paling murah, karena diduga di dunia ini orang Jepanglah yang diduga paling banyak menggunakan otaknya. Karena sering menggunakan otak maka otak Jepang paling banyak urat-urat berwarna biru sehingga terlihat kurang bersih.

Sedangkan otak orang Amerika harganya di atas orang Jepang karena menggunakan otaknya belum sebanyak orang Jepang. Urat-urat berwarna biru akibat menggunakan otak pada orang Amerika tidak sebanyak otak orang Jepang sehingga terlihat lebih bersih.  Dan paling mahal : otak orang Indonesia ! Mengapa ? Paling bersih, Saudara-saudara ! 
Irwan Widiatmoko dalam bukunya Super Great Memory menulis, otak manusia diibaratkan alam semesta. Pernyataan ini tidak berlebihan. Hal ini berhubungan dengan potensi atau kapasitas otak itu sendiri. Berikut fakta atau pernyataan dari beberapa ilmuwan :
  • Jika seluruh informasi buku perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia ini dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.
  • Jika setiap detik dimasukkan 10 informasi sampai kita meninggal ke dalam otak kita, misalnya sampai umur 100 tahun, otak manusia belum terisi separuhnya.
  • Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer angka standar.
  • Gambarannya adalah jika kita mengetik angka nol dengan menggunakan huruf standar pada laptop, panjangnya hanya 30-40 cm.
  • Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi.
  • Potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 0.0001 % potensi otak manusia sesungguhnya.
Meskipun sel otak akan berkurang ketika usia bertambah, tetapi tidak sedramatis yang diperkirakan. Mari kita hitung-hitung secara global. Jika memang sel otak kita mati sejuta setiap hari, jumlah sel otak yang berkurang jika kita mencapai umur 100 tahun hanya berkurang 3,6 %. Sungguh merupakan angka yang sangat kecil.

Jumlah sel otak kita juga berkurang oleh berbagai hal, misalnya merokok, minum alkohol, penuaan, sakit dll. Namun, ada sebuah kabar gembira tentang jumlah sel otak kita. Ternyata sel otak manusia bisa bertambah. Hal ini diperkuat oleh penemuan para ilmuwan akhir-akhir ini.

“ Pada akhir abad XX, para ahli biologi Princeton University menghasilkan penemuan yang dinobatkan sebagai “Penemuan Abad Ini”. Untuk pertama kali dalam sejarah, pakar ilmu pengetahuan menemukan bahwa bagian-bagian otak manusia dapat menghasilkan ribuan sel otak baru setiap hari.”

Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang beranggapan memiliki otak atau kecerdasan yang terbatas. Pemikiran ini seringkali menjadi mental block yang menghambat kemajuan seseorang baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan. Masih banyak yang tidak mau belajar hal-hal baru dengan alasan otaknya tidak mampu.

Sekarang Anda tahu bahwa itu tidak benar. He Ah Lee membuktikan kepada kita dengan kondisi keterbatasan otaknya tetap dapat mencapai hal-hal yang luar biasa. Tekad untuk memberdayakan dirinya begitu kuat berkat dorongan cinta yang begitu besar dari ibunya sehingga mengatasi keterbatasan otaknya dan mengaktifkan sel-sel otak menghasilkan kemampuan untuk mencapai suatu prestasi.

 
Dengan usaha yang terus menerus untuk memberdayakan sel-sel otak sehingga mengaktifkan lebih banyak lagi sel-sel otak akan mendapatkan hasil yang terbaik. Justru sebaliknya bila seseorang hanya menggunakan sel-sel otak hanya sekedarnya, keaktifannya menjadi tidak berkembang dan hanya menghasilkan kemampuan biasa saja. Apalagi bila menganggap otak itu terbatas dan tidak memanfaatkannya dengan lebih luas maka sel-sel otak akan berhenti bekerja dan mematikan kerja sel-sel otak lainnya.

Untuk mencapai prestasi yang luar biasa dan istimewa tidaklah membutuhkan energi otak yang sangat besar. Hasil eksperimen Allan Gevins, direktur EEG Systems Laboratory, menunjukkan energi yang diperlukan untuk menulis dengan sembarangan seperti tulisan cakar ayam tanpa pikiran apapun adalah sama dengan energi yang diperlukan untuk membuat sebuah lukisan maha karya. Pilihan di tangan Anda untuk memilih mengeluarkan energi yang sama besarnya untuk membuang waktu sia-sia atau untuk menghasilkan sebuah karya luar biasa.

sumber : bagian Sukses 2 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar